Anjang sana dengan Bpk Mulwito dalam kegiatan pengamatan tanaman cabe Desa Natai Baru PP Nurhidayah (BPP Kecamatan Arut Selatan)
Nomor Dokumen
400206106
Tanggal Publish
24 October 2022
Jenis Informasi
Program dan Kegiatan
Kategori Dokumen
Berkala
Tipe Dokumen
Gambar (.jpeg)
Penerbit
Dinas Pertanian
Kandungan Informasi
Penyiapan Benih dan Persemaian Untuk lahan seluas 1 ha diperlukan benih 18 0 gram. Ada 2 cara untuk membibitkan cabai yaitu disemai di bedengan atau disemai langsung di polybag (kantong plastik). Jika benih disemai di bedengan terlebih dahulu disiapkan bedeng persemaian, kemudian benih disebar dengan cara berbaris, jarak antara barisan 5 cm dan diberi naungan dari daun kelapa atau daun pisang. Benih juga dapat disemai langsung dalam polybag kecil yang ukuran 5-8x10 cm. Sebelum dikecambahkan, benih cabai sebaiknya direndam dulu dalam air hangat dengan suhu 55 - 60°C selama 15-30 menit untuk mempercepat proses perkecambahan benih. Bila benih cabai akan disemai langsung di polybag, sebelumnya polybag diisi dengan media campuran tanah halus 2 bagian + 1 bagian pupuk kandang matang halus + 80 gr pupuk NPK + 75 gram furadan. Bahan media dicampur secara merata lalu dimasukkan ke dalam polybag. Selanjutnya benih cabai ditanam dan di letakkan di bedengan secara teratur dan segera ditutup dengan karung goni basah selama ± 3 hari agar benih cepat berkecambah. Pemasangan Mulsa Plastik Sebelum dilakukan pemasangan mulsa plastik ter lebih dahulu dilakukan pemupukan P. Mulsa Plastik yang digunakan adalah berwarna Hi tam Perak (MPHP). Pemasangan sebaiknya dilakukan pada saat terik matahari antara pukul 14.00 -16.00 agar plastik tersebut memanjang (memuai) sehingga dapat menutup tanah serapat mungkin. Bedengan yang telah ditutup MPHP dibiarkan selama ± 5 hari kemudian dilakukan penanaman. Penanaman Waktu penanaman yang paling baik adalah pagi atau sore hari. Umur cabe yang sudah dapat ditanam a dalah umur 17.- 23 hari atau tanaman cabe mempunyai daun 2-4 helai. Sehari sebelum tanam bedengan yang telah ditutup mulsa plastik harus dibuatkan lubang tanam. Jarak tanam cabe yaitu 50-60 x 60-70 cm. Bibit cabe yang siap dipindahkan segera disiram secukupnya dan sebaiknya juga direndam dalam larutan fungisida sistemik atau bakterisida dengan dosis 0,5-1,0 g/l air selama 15-30 menit untuk mencegah penularan hama dan penyakit. Pemupukan Dosis pupuk yang digunakan adalah Urea 150 kg + ZA 50 kg + SP-36 150kg + KCI 200 kg. Pupuk dasar diberikan 2-3 hari sebelum tanam, yaitu semua dosis pupuk SP-36. Pupuk susulan pertama diberikan pada umur 10 hari setelah tanam dengan sepertiga dosis masing-masing pupuk Urea, ZA dan KCI. Pemupukan susulan kedua dan ketiga masing-masing pada 40 dan 70 hari setelah tanam dengan dosis sama dengan pemupukan pertama. Waktu pemupukan disesuaikan dengan ketersediaan air dimana keadaan air tanah dalam keadaan cukup. Pupuk diberikan dengan cara tugal sedalam 5-15 cm dan ditutup kembali dengan tanah. Pemberian pupuk dapat juga dengan cara dikocor, dianjurkan juga disemprot dengan pupuk daun Mamigro Super N atau NPK spesial atau dengan Gardena D dengan konsentrasi 2 – 5 gr/l air mulai umur 7 sampai 30 hst dengan inter val pemberian 7 – 15 hari. Pengairan Pengairan dilakukan setiap 7 – 10 hari atau tergantung kondisi lahan. Pada waktu pelepasan air dari petak penanaman harus dilakukan dengan pelan agar tidak terjadi pencucian pupuk dari bedeng tanaman. Pengendalian Hama dan Penyakit Ulat Grayak. Pengendalian terpadu yang dilakukan adalah kultur teknis, hayati dan kimiawi. Cara kultur teknis dengan menjaga kebersihan kebun dari gulma dan sisa-sisa tanaman yang menjadi tempat persembunyian hama. Cara hayati dengan menyemprotkan cairan berbahan aktif Bacilus thuringiensis seperi Dipel, Florbac, Bactospine dan Thuricide. Cara kimiawi dengan menyemprotkan insektisida Hostathion 40 EC (2 cc/L) atau Orthene 75 SP I g/L. Kutu Daun. Pengendalian secara terpadu dilakukan dengan cara kultur teknis yaitu menanam tanaman perangkap (trap crop) disekeliling kebun cabe misalnya jagung. Cara kimiawi dengan menyemprotkan insektisida yang efektif dan selektif seperti Deltamethrin 25 EC (0,1 - 0,2 cc/L), Decis 2,5 EC (0,04% atau Orthene 75 SP 0,1%.) Lalat Buah. Pengendalian hama ini dilakukan secara terpadu dengan cara pergiliran tanaman yang bukan tanaman inang, mengumpulkan buah cabe yang terserang lalu dimusnahkan; pemasangan perangkap beracun metil eugenol serta disemprot dengan insektisida Buldok, Lannate ataupun Tamaron. Layu bakteri. Penyebaran penyakit dapat melalui benih, bibit, bahan tanaman yang sakit dan residu tanaman. Pengendalian terpadu dilakukan dengan perlakuan benih dengan cara direndam dalam bakterisida Agrimycin 0,5 g/L selama 5 - 15 menit. Layu fusarium. Penyakit disebabkan organisme cendawan yang bersifat tular tanah. Gejala serangan adalah terjadinya pemucatan warna tulang-tulang daun disebelah aas dan diikuti dengan merunduknya tangkai-tangkai daun. Pengendalian dilakukan dengan perlakuan benih direndam dalam larutan fungisida Benlate atau Derosal 0,5 - 1,0 g/L selama 5 - 15 menit. Pengapuran tanah sebelum tanam dengan dolomit pada tanah yang ber pH rendah. Panen dan Pasca Panen Pada umumnya tanaman cabe mulai dipanen pada umur 75 - 80 hari setelah tanam, panen berikutnya dilakukan selang waktu 2 - 3 hari sekali. Sedangkan di dataran tinggi panen perdana dimulai pada umur 90 - 100 hari setelah tanam. Selanjutnya pemetikan buah dilakukan selang waktu 6 - 10 hari sekali. Panen cabe dipilih pada tingkat kemasakan 85-90% saat warna buah merah kehitaman. Untuk mendapatkan harga yang lebih baik, hasil panen dikelompokkan berdasarkan standar kualitas permintaan pasar seperti untuk supermarket, pasar lokal maupun pasar eksport. Setelah buah cabe dikelompokkan berdasarkan kelasnya, maka pengemasan perlu dilakukan untuk melindungi buah cabe dari kerusakan selama dalam pengangkutan. Kemasan dapat dibuat dari berbagai bahan dengan memberikan ventilasi. Cabe siap didistribusikan ke konsumen yang membutuhkan cabe segar. (Cybex)