PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
JALAN MERDEKA UTARA NO 7 GAMBIR JAKARTA PUSAT, 021-3843222

Detail Dokumen

Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitasn Petani dan Pelaku Usaha Hortikultura yang diselenggarakan oleh Dirjen Hortikultura Kementan dan Bapak Bambang Purwanto Anggota Komisi IV DPR RI_6 (BPP Arut Selatan)


Nomor Dokumen

400206413

Tanggal Publish

24 October 2022

Jenis Informasi

Program dan Kegiatan

Kategori Dokumen

Berkala

Tipe Dokumen

Gambar (.jpeg)

Penerbit

Dinas Pertanian


Kandungan Informasi

Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tanaman atau tumbuhan dan bahan organik lainnya yang berkhasiat mengendalikan serangan hama pada tanaman. Pestisida ini tidak meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman maupun lingkungan serta dapat di buat dengan mudah menggunakan bahan yang murah dan peralatan yang sederhana. Sebagai contoh, terung teter. Terung ini dikenali sebagai sayuran Indonesia dalam beberapa referensi. Namun kenyataan di Jawa Barat menunjukkan bahwa tanaman ini memang sangat berguna selain sebagai penyubur tanah, dapat juga dipergunakan sebagai pestisida nabati. Pestisida nabati semakin digemari seiring dengan semakin tingginya kesadaran akan efek negatif penggunaan pestisida kimia. Penggunaan pestisida nabati merupakan salah satu bentuk upaya dalam mewujudkan pertanian yang ramah lingkungan. Pestisida nabati menjadi solusi terbaik dalam pengendalian hama tanaman secara mudah, murah dan aman. Pestisida nabati atau yang sering disebut juga dengan pestisida alami, merupakan pestisida pengendali hama tanaman yang bahan aktifnya berasal dari tumbuh-tumbuhan. Bahan aktif pestisida nabati diperoleh dengan cara mengekstrak pada bagian tertentu dari tumbuh-tumbuhan tertentu. Kebanyakan dari jenis pestisida nabati memiliki sifat hit and run, maksudnya adalah saat pestisida nabati tersebut diaplikasikan maka dapat membunuh hama saat itu juga dan setelah hamanya mati, maka residunya akan hilang terdegradasi oleh alam. Dengan demikian produk terbebas dari residu pestisida sehingga aman untuk dikonsumsi manusia. Dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman, pestisida nabati menjalankan prinsip kerja yang unik dan spesifik. Prinsip kerja pestisida nabati ada tiga yaitu menghambat, merusak dan menolak. Hal ini akan nampak pada cara kerja pestisida nabati dalam melindungi tanaman dari gangguan hama dan penyakit. Pestisida nabati ini mampu mengatasi dan mengusir hama perusak tanaman pertanian dan perkebunan umumnya seperti kutu, ulat, belalang dan sebagainya. Berikut merupakan beberapa kelebihan yang bisa diperoleh ketika melakukan pengendalain hama menggunakan pestisida nabati. Mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemarkan lingkungan (ramah lingkungan) Mengatasi kesulitan ketersediaan dan mahalnya harga obat-obatan pertanian khususnya pestisida sintetis/kimiawi. Relatif aman bagi manusia dan ternak karena residunya mudah hilang Memiliki pengaruh yang cepat, yaitu menghentikan napsu makan serangga walaupun jarang menyebabkan kematian Memiliki spektrum pengendalian yang luas (racun lambung dan syaraf) dan bersifat selektif Phitotoksitas rendah, yaitu tidak meracuni dan merusak tanaman Bahan yang digunakan nilainya murah serta tidak sulit dijumpai dari sumberdaya yang ada di sekitar dan bisa dibuat sendiri. Dosis yang digunakan pun tidak terlalu mengikat dan beresiko dibandingkan dengan penggunaan pestisida sintesis. Penggunaan dalam dosis tinggi sekalipun, tanaman sangat jarang ditemukan tanaman mati Tidak menimbulkan kekebalan pada serangga Dapat diandalkan untuk mengatasi OPT yang telah kebal pada pestisida kimia Namun, meskipun demikian pestisida nabati juga tetap memiliki sedikit kekurangan, seperti berikut ini. Cepat terurai dan daya kerjanya relatif lambat sehingga aplikasinya harus lebih sering Tidak bisa disimpan dalam waktu yang lama, pestisida nabati harus segera diaplikasikan setelah diproduksi Produksinya belum dapat dilakukan dalam jumlah besar Kurang praktis karena harus membuatnya terlebih dahulu dan waktu yang dibutuhkan pun tidak sedikit, sehingga tidak bisa langsung mengaplikasikannya pada tanaman Walaupun memiliki kelemahan seperti yang disebutkan di atas, pengendalian dengan menggunakan pestisida nabati lebih aman terhadap kelestarian lingkungan daripada menggunakan pestisida kimia yang jika digunakan secara terus menerus dapat berdampak negatif terhadap kelestarian lingkungan. Berikut adalah bahan alami untuk membuat pestisida nabati beserta kegunaannya secara spesifik: Cara membuat pestisida nabati bisa Anda simak tips berikut ini. Bahan/cara membuat Pestisida nabati: Daun brotowali dan kecubung wulung - Bisa kita gunakan untuk mengatasi lalat buah, ulat grayak atau hama penggerek batang. Larutan jahe dan cengkeh - Untuk mengatasi hama Plutella xylostella pada kubis. Mimba - Membasmi ulat tanah Agrotis sp, belalang, aphids, dan ulat grayak. bisa - Mengatasi antraknosa pada tanaman cabe merah gunakan daun mimba + daun sirih. Umbi bawang putih dan bawang merah. - Mengendalikan serangan ngengat dan kupu-kupu, Alternaria porii, dan layu fusarium. Daun mindi - Mengatasi ulat grayak Spodoptera sp dan ulat daun Plutella xylostella. Daun cocor bebek. - Mengatasi larva ulat daun Plutella xylostella. Akar dan daun serai wangi - Mengatasi aphids dan tungau. Daun babadotan - Membasmi ulat pada tanaman sayur Daun cengkih - Sebagai fungisida jamur tanaman sayur. Umbi gadung - Mengendalikan aphids dan tikus. Buah maja - Mengusir jika padi Anda terserang walang sangit. Buah mengkudu - Bahan larvasida untuk tanaman yang terserang larva Kulit / batang pasak bumi - Membasmi lalat buah Daun tembakau - Membasmi hama Aphids. Teh basi. - Mengusir semut. Bahan dan cara membuat Pestisida nabati: *Bahan-bahan: - 3.5 kg kunyit (haluskan), 3.5 kg temulawak (haluskan), 3 kg temu hitam (haluskan), 3 buah maja (haluskan), 100 liter urine sapi. Cara membuat: - Tuang urine ke dalam tong. Kemudian campur kunyit, temulawak, temu hitam, dan buah maja yang telah halus, lalu masukkan campuran ini kedalam karung plastik dan ikat. Campuran direndam dalam urine sapi dan aduk tiap tiga hari sekali. Satu bulan karung plastik baru diangkat dan pestisida urinsa siap digunakan. Efektif mengendalikan hama tanaman padi. *Bahan-bahan: - 1kg bawang putih halus, tambahkan 100 cc EM4 dan gula pasir 100 gr. Cara membuat: - Aduk bahan sampai rata dan larutkan dalam 5 liter air. Diamkan / fermentasikan selama 1 minggu. Saat digunakan saring dahulu. Aplikasi: - Dengan melarutkan pada air dengan perbandingan 1:20, efektif mengendalikan thrips pada tanaman cabai. *Bahan-bahan: 200 -300 gr biji mimba tumbuk halus. Cara membuat: - Rendam dalam 10 liter air selama satu malam, aduk rata / saring, disemprotkan ketanaman yang terserang untuk mengendalikan ulat, hama penghisap, jamur, bakteri dan nematoda. *Bahan-bahan: - 1 kg Daun mimba ditumbuk halus. Cara membuat: -Rendam dengan 10 liter air semalam, saring / untuk obat semprot. *Bahan-bahan: - 500 gr Umbi gadung ditumbuk halus . Cara membuat: - Peras dan tambahkan 10 liter air, aduk rata kemudian semprotkan ke tanaman. Efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap. * Bahan-bahan: daun mindi 2 kg, tembakau 2 kg, brotowali 2 kg, buah mengkudu 5 kg, dan andaliman 1 kg. Cara membuat: - semua bahan dihaluskan dengan cara menumbuk. Bahan-bahan tersebut direndam/dilarutkan dalam air 10 liter. Simpan selama lima hari dalam wadah yang tertutup rapat . Kegunaan: - Pestisida dillarutkan pada media air dengan perbandingan 1:30. Efektif mengendalikan hama kutu kebul pada cabai, tungau, jenis ulat dan lainnya. Bahan dan cara membuat Pestisida nabati berkwalitas diatas bisa Anda cari di lingkungan sekitar. Praktis dan murah. Demikian tips kami tentang bahan dan cara membuat Pestisida nabati. (Cybex)

emoji_people
voice_over_off record_voice_over
text_increase