Pendampingan Vaksinasi PMK yg ke 2 pada ternak sapi Desa Natai Baru bersama Tim Keswan PKH (BPP Kecamatan Arut Selatan)
Nomor Dokumen
400218271
Tanggal Publish
27 November 2022
Jenis Informasi
Program dan Kegiatan
Kategori Dokumen
Berkala
Tipe Dokumen
Gambar (.jpeg)
Penerbit
Dinas Pertanian
Kandungan Informasi
Sejak bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tahun 1986, wabah PMK terjadi lagi di Indonesia pada April 2022 dan sekarang sudah menyebar di 21 provinsi dengan total hewan yang terjangkit 332.211 ribu ekor (7 juli 2022). Berbagai upaya pengendalian PMK : Sosialisasi PMK dan pengendaliannya Penerbitan aturan dan SOP pencegahan PMK tingkat pusat dan daerah, lockdown wilayah, pembatasan dan pengawasan transportasi ternak antar wilayah Pengembangan vaksin, kendala pengendalian PMK (Naipospos, 2022): Adanya lalulintas ilegal ternak antar wilayah dan negara, Implementasi biosekuriti di peternakan rakyat lemah, Keterbatasan SDM, Dukungan logistik dan anggaran untuk vaksinasi terbatas. Penerapan manajemen dan biosekuriti di peternakan rakyat harus diperkuat untuk pengendalian PMK yang lebih efektif. Strategi pengendalian PMK pada usaha peternakan rakyat yaitu penerapan on farm biosecurity berbasis kawasan, mencakup biosecurity ternak, kandang dan peralatan, pakan dan air minum, pengelola ternak dan pengunjung, serta kendaraan pengangkut ternak dan pakan pada suatu kawasan peternakan rakyat. Biosecurity pada Sistem Produksi ternak: Bio-exclusion: Biosecurity measure (BSM) untuk mencegah masuknya kuman penyakit ked alam peternakan (farm). Bio-compartmentalization, BSM untuk mencegah penyebaran kuman penyakit di dalam peternakan (farm) Bio-containment, BSM untuk mencegah penyebaran kuman penyakit kepeternakan lain Bio-prevention, BSM untuk mencegah penyebaran kuman penyakit zoonosis ke manusia Bio-preservation, BSM untuk mencegah terjadinya kontaminasi lingkungan On farm biosecurity berbasis kawasan Tindakan manajemen untuk mencegah masuk atau keluarnya kuman penyebab penyakit ternak pada suatu kawasan peternakan Tindakan manajemen biosekuriti pada kawasan peternakan rakyat, diantaranya: Mengembangkan kebijakan visitor yang masuk kekawasan(1) Membangun pos kontrol keluar-masuk kawasan(1, 3) Membangun kandang karantina/isolasi kawasan(1, 2) Mengembangkan sanitasi kandang dan peralatan, ternak, peternak, pakan, gudang pakan & limbah peternakan berbasis kawasan(2, 3, 4, 5) Membangun koordinasi diantara stakeholder kawasan (peternak, petugas medis/paramedis, penanggungjawab kawasan)